Ketika anak terserang flu atau pilek, sebetulnya ia butuh sedikit waktu istirahat, bukan malah beraktivitas atau belajar. Selain untuk mempercepat proses pemulihan, istirahat juga penting untuk mencegah penularan penyakit yang sedang ia derita ke orang lain.
Biasanya, gejala flu dan pilek tidak hanya bersarang di tubuh anak selama satu hari saja. Di sini, perlu kebijakan dari ibu untuk memberikan waktu istirahat cukup yang lebih panjang. Lalu, berapa lama bagi anak penderita flu dan pilek untuk istirahat? Mari kita bahas.
Mengapa saat Anak Flu dan Pilek Butuh Istirahat?
Flu dan pilek biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menular, terutama di lingkungan dengan interaksi tinggi seperti sekolah. Meski gejala seperti hidung tersumbat, demam, atau sakit kepala baru muncul belakangan, sebenarnya proses penularan virus sudah terjadi bahkan sebelum gejala terasa.
Menurut Margarita Rohr, dokter spesialis penyakit dalam dari NYU Langone Health, virus flu dapat menular sejak 1–2 hari sebelum gejala muncul hingga setidaknya 5–7 hari setelahnya. Anak-anak, karena daya tahan tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa, bahkan bisa menularkan virus lebih lama.
Hal ini membuat pentingnya menjaga anak tetap di rumah saat mereka sakit, terutama di fase awal gejala. Virus flu bisa menyebar melalui droplet atau percikan cairan yang keluar saat anak batuk, bersin, bahkan saat berbicara. Terlebih, percikan ini dapat menjangkau hingga jarak 4 meter.
Karena itu, saat ibu menjaga anak tetap di rumah, hal itu tidak hanya membantu pemulihan, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit ke teman, guru, atau anggota keluarga lainnya. Selain itu, flu dan pilek memiliki gejala yang cukup mengganggu. Social distancing adalah opsi yang tepat, daripada harus memaksanya tetap belajar dan beraktivitas.
Berapa Lama Anak Harus Beristirahat?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar seseorang yang terkena flu atau pilek beristirahat setidaknya hingga 24 jam setelah demam benar-benar hilang tanpa bantuan obat penurun demam. Hal ini penting untuk memastikan tubuh sudah bebas dari infeksi aktif yang bisa menular ke orang lain.
Namun, jika demam anak turun karena obat seperti ibuprofen atau paracetamol, tetapi kembali muncul setelah efek obat hilang, itu menandakan tubuh mereka belum sepenuhnya pulih. Pada umumnya, flu atau pilek membutuhkan waktu pemulihan 7–10 hari, tetapi pada beberapa kasus gejala sisa seperti batuk ringan dapat berlangsung hingga dua minggu atau lebih.
Makin Parah, Makin Lama Ia Harus Istirahat
Para pakar kesehatan umumnya sepakat bahwa anak-anak yang mengalami flu sebaiknya tetap berada di rumah lebih lama. Selama gejala parah, seperti batuk berdahak, muntah, diare, demam, atau kelelahan masih ia rasakan. Khawatir adanya potensi infeksi sekunder atau komplikasi tertentu pada sistem pernapasan, seperti pneumonia atau gangguan pernapasan lainnya.
Jika anak mengalami flu yang cukup mengganggu, sebaiknya mereka beristirahat di rumah hingga demam yang ia rasakan benar-benar reda. Selain membantu mencegah penularan, langkah ini juga bertujuan mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan anak.
Contoh kasus flu bergejala parah, seperti berikut.
- Demam tinggi yang sulit turun.
- Batuk berdahak yang parah.
- Muntah atau diare.
- Kelelahan yang ekstrem.
Gejala-gejala anak flu dan pilek tersebut, butuh istirahat lebih lama. Jika gejala-gejala ini berlangsung lebih dari seminggu atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi seperti pneumonia atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
Barengi Istirahat dengan Terapi Sederhana di Rumah
Selain memberikan waktu istirahat yang cukup, beberapa langkah berikut juga dapat membantu mempercepat pemulihan anak. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan memberikan makanan yang mudah dicerna seperti sup ayam hangat, pisang, atau bubur.
Hidrasi yang cukup juga sangat penting selama masa pemulihan. Pastikan anak minum cukup air putih, jus buah, atau teh herbal untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, ciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak, seperti menyediakan ruangan yang hangat, bersih, dan bebas dari polusi udara.
Jika diperlukan, gunakan obat penurun demam atau penghilang nyeri sesuai dosis yang direkomendasikan dokter. Biarkan anak melakukan kegiatan yang tenang seperti mendengarkan cerita atau menonton film untuk menjaga suasana hati mereka tetap baik. Sebaliknya, hindari memberinya tekanan untuk segera beraktivitas sebelum gejalanya benar-benar reda.
Syifa Kids Fluba adalah formulasi madu dan herbal yang baik untuk meredakan gejala flu anak. Diramu dari Curcuma xanthorrhiza, Kaemferia galanga, Cinnamomum burmanii, Clerodendrum serratum, hingga propolis, Syifa Kids Fluba terbukti menjadi agen anti-bakteri, penguat daya tahan tubuh, peluruh lendir pernapasan, hingga penangkal radikal bebas yang efektif.