Penyebab Diare Cair seperti Air Berbeda dengan Diare Biasa

Penyebab Diare Cair seperti Air Berbeda dengan Diare Biasa

Diare cair seperti air, adalah keluhan yang umum kita temui di Indonesia, terutama pada anak-anak. Banyak orang sering kali langsung mengaitkan BAB cair ini dengan diare biasanya. Padahal, tidak selalu begitu. Adanya peningkatan frekuensi buang air besar yang cair memang menjadi salah satu tanda diare, tetapi diare bukanlah satu-satunya penyebab BAB cair.

Beberapa gangguan pencernaan lainnya, ternyata juga bisa menyebabkan BAB cair yang sering kali memiliki gejala atau penyebab berbeda. Nah, jika anak ibu mengalami hal ini, yang wajib ibu perhatikan adalah gejalanya. Karena diare atau BAB cair seperti air ini, bisa timbul akibat banyak hal.

Perbedaan Penyebab Diare Biasa dengan BAB Cair

Sakit Perut karena Penyebab Diare Cair
Sebelum menyelami lebih dalam mengenai penyebab BAB cair, mari pahami dulu perbedaan antara diare dan BAB cair. World Health Organization (WHO) mendefinisikan diare sebagai kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar berbentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari.

Namun, jika frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali tetapi feses masih dalam keadaan padat, hal ini bukanlah termasuk diare. Pada bayi yang menyusui misalnya, fesesnya juga cenderung lebih lembek dan tidak serta-merta berarti diare.

Penyebab utama diare adalah infeksi dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau parasit. Penyebarannya biasanya melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Bakteri yang sering menyebabkan diare antara lain Escherichia coli, Campylobacter, Salmonella, dan Shigella. Bakteri tersebut biasanya ada pada makanan yang tidak higienis.

Lebih dari itu, kondisi BAB cair tidak selalu disebabkan oleh diare. Beberapa masalah pada organ pencernaan juga bisa menyebabkan BAB cair dengan gejala yang mirip dengan diare. Tentu saja, berbeda penyebab juga butuh penanganan yang berbeda pula.

Penyebab BAB Cair seperti Air Selain Diare

Mengetahui penyebab BAB cair ini sangat penting agar ibu bisa menentukan langkah penanganan yang tepat. Diare biasa bisa sembuh sendiri dalam hitungan hari, tetapi beberapa penyebab diare cair lainnya, perlu penanganan ekstra agar gejalanya tidak semakin parah.

1. Intoleransi dan Alergi Susu

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa. Laktosa adalah jenis gula yang biasa ditemukan dalam susu dan produk olahannya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan enzim laktase yang diproduksi di usus halus. Enzim laktase yang tidak cukup untuk mencerna laktosa, akan menyebabkan gas dan begah.

Bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, konsumsi produk susu dapat menjadi penyebab perut kembung, kram, dan diare cair. Bila anak ibu sering mengalami BAB cair setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya, kemungkinan besar tubuhnya memiliki intoleransi atau alergi terhadap laktosa.

2. Karena Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat juga bisa menimbulkan efek samping berupa diare cair. Antasida, obat nyeri lambung yang mengandung magnesium. Lalu, antibiotik tertentu seperti Penicillin, Cephalosporin, dan Fluoroquinolone, hingga obat-obatan untuk pengobatan kanker, diketahui bisa menyebabkan gangguan pencernaan ini.

Efek samping dari obat-obatan ini kadang menyebabkan BAB cair yang berbeda dengan diare biasa akibat infeksi bakteri. Bila mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami BAB cair, ada baiknya untuk mengonsultasikannya dengan dokter agar bisa diberikan solusi yang sesuai.

3. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan hormon tiroid berlebih yang dapat mempercepat metabolisme tubuh. Karena hormon tiroid yang berlebihan mempercepat proses metabolisme, sistem pencernaan juga bisa terpengaruh, menyebabkan makanan bergerak terlalu cepat melalui usus dan tidak sempat diserap sempurna oleh tubuh.

Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan diare atau BAB cair. Jika sering merasa cemas, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, serta mengalami detak jantung cepat, bisa jadi itu adalah gejala hipertiroidisme. Namun, konsultasikan diri ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

4. Sindrom Iritasi Usus Besar

Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau Sindrom Iritasi Usus Besar adalah gangguan pada otot-otot usus besar yang memengaruhi cara usus besar dalam menyerap air dan kontraksi ototnya. Pada pengidap IBS, otot usus besar bisa berkontraksi terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat.

Bila kontraksi terjadi terlalu cepat, usus tidak akan sempat menyerap air dari sisa makanan sehingga BAB menjadi cair. Sebaliknya, kontraksi yang lambat justru akan menyebabkan sembelit. Bila sering mengalami gejala seperti kram perut, kembung, dan BAB cair atau sembelit, bisa jadi itu adalah tanda IBS. Cobalah untuk berkonsultasi ke dokter untuk memastikannya.

Cara Mengatasi Diare dan BAB Cair

Minumlah air putih minimal delapan gelas atau dua liter per hari untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Selain air putih, minuman elektrolit khusus untuk diare juga disarankan, terutama setelah BAB cair atau muntah.

Selain itu, perhatikan asupan makanan selama pemulihan. Konsumsi makanan bertekstur lunak dan rendah serat, seperti nasi, telur, atau daging ayam, agar lebih mudah dicerna. Penderita juga bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik untuk membantu memulihkan kesehatan pencernaan.

Sebaliknya, hindari makanan berlemak, pedas, berserat tinggi, serta minuman berkafein dan beralkohol, yang bisa memperparah kondisi diare. Hindari juga makanan atau minuman yang disinyalir menjadi penyebab diare cair, seperti alergi susu. Namun, jika penyebabnya perlu penanganan dokter, segeralah berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.

Selama pemulihan, hindari olahraga berlebihan yang bisa menyebabkan tubuh semakin lemas dan meningkatkan risiko dehidrasi. Jika ingin berolahraga, konsultasikan dahulu dengan dokter mengenai jenis dan durasi olahraga apa saja yang aman untuk dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh.

Atasi Diare Cair Anak dengan Syifa Kids Diar

Ibu juga bisa menyediakan Syifa Kids Diar di rumah untuk berjaga-jaga ketika anak terkena diare. Syifa Kids Diar adalah madu herbal 100% bahan alam yang diformulasikan secara khusus untuk bantu atasi diare anak. Berbeda dengan obat lainnya, Syifa Kids Diar memiliki rasa manis kesukaan anak.

Syifa Kids Diar terbuat dari formulasi Psidium guajava, Foeniculum vulgare, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica, dan madu. Formulasi ini terbukti efektif untuk mengurangi kontraksi pada usus, meningkatkan kesehatan pencernaan, melawan bakteri, hingga mematikan kuman penyebab diare.

Syifa Kids Diar Kemasan

BELI SEKARANG

Cari Apa?