Bolehkah Anak Kecil Main Gadget? Ini yang Perlu Ibu Ketahui

Bolehkah Anak Kecil Main Gadget? Ini yang Perlu Ibu Ketahui

Di era digital seperti sekarang, penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali bagi anak-anak. Tidak jarang kita melihat balita yang sudah terbiasa bermain dengan ponsel atau tablet. Namun, pertanyaannya, apakah anak kecil seperti mereka sudah boleh main gadget?

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, tetapi di sisi lain juga berisiko membawa dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Sebagai orang tua, memang sangat penting untuk memahami kapan dan bagaimana cara yang tepat mengenalkan gadget kepada anak. Simak penjelasan berikut ini!

Kapan Sebaiknya Anak Kecil Boleh Main Gadget?

Waktu Ideal Anak Boleh Main Gadget

Mungkin ibu pernah melihat seorang anak berusia dua tahun yang sudah fasih menggunakan ponsel untuk menonton video atau bermain game. Sebagian orang mungkin menganggapnya sebagai sebuah prestasi, tetapi apakah hal itu benar-benar baik bagi tumbuh kembang anak?

Baik World Health Organization (WHO) atau pun American Academy of Pediatrics (AAP), tidak merekomendasikan orang tua untuk mengenalkan gadget kepada anak di bawah usia dua tahun. Karena, jika kita melihat antara maslahat dan mudarat, ternyata mudaratnya lebih besar.

Mengapa demikian? Karena pada usia ini, anak sedang dalam masa emas perkembangan sensorik dan motoriknya. Jika terlalu sering terpapar layar gadget, perkembangan mereka bisa terganggu, terutama dalam aspek komunikasi, interaksi sosial, dan kemampuan motorik.

Para ahli menyarankan agar gadget baru ibu kenalkan kepada anak setelah mereka memasuki usia prasekolah, yakni sekitar usia PAUD atau TK. Ini pun dengan catatan tetap dalam pengawasan orang tua dan penggunaannya harus sesuai kebutuhan edukasi.

Bahkan, ahli menyebut bahwa semakin lama orang tua menunda pemberian gadget, semakin baik dampaknya bagi anak. Dengan menunggu hingga usia yang lebih matang, anak akan lebih siap secara emosional dan kognitif dalam menggunakan teknologi secara bijak.

Dampak Negatif Pemberian Gadget tanpa Pengawasan pada Anak

Ilustrasi Membatasi Screen Time

Sangat disayangkan apabila usia emas perkembangan anak hanya habis di depan gadget saja. Padahal, kepekaan sensorik dan motorik anak sedang tajam-tajamnya pada usia tersebut. Mereka akan menangkap segala pelajaran yang mereka dapat. Pemberian gadget sejak dini, berisiko menyebabkan hal berikut!

  1. Terlalu sering menggunakan gadget dapat membuat anak kurang berinteraksi dengan orang di sekitarnya, sehingga kemampuan berbicaranya bisa terhambat.
  2. Anak yang terlalu asyik dengan gadget cenderung kurang peka terhadap lingkungan sekitar dan sulit bersosialisasi dengan teman sebaya.
  3. Bermain gadget dalam waktu lama dapat membuat anak kurang melakukan aktivitas fisik yang penting untuk perkembangan motoriknya.
  4. Penggunaan gadget yang berlebihan sering kali membuat anak kurang bergerak, sehingga meningkatkan risiko obesitas.
  5. Anak yang kecanduan gadget bisa mengalami kesulitan mengontrol diri, mudah gelisah saat tidak memegang ponsel, dan sulit fokus dalam kegiatan lain.
  6. Cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu kesehatan mata dan produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur anak.
  7. Tanpa pengawasan, anak bisa saja mengakses konten yang tidak sesuai usianya, seperti konten kekerasan atau pornografi.
  8. Anak yang lebih sering berinteraksi secara virtual dibandingkan secara langsung bisa mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri saat berhadapan dengan orang lain.

Kunci dalam memperkenalkan gadget di usia dini adalah pengawasan orang tua. Anak-anak yang bebas mengakses gadget tanpa bimbingan orang tua, rentan sekali kecanduan. Jika anak sudah menunjukkan gejala kecanduan, orang tua perlu segara membatasi dan mencari solusi yang tepat. Apa saja tanda kecanduan gadget pada anak?

  • Merasa gelisah atau marah jika tidak diberi gadget.
  • Menghabiskan hampir seluruh waktu luangnya untuk bermain gadget.
  • Mengalami gangguan tidur karena sering bermain gadget hingga larut malam.
  • Kesulitan berkonsentrasi di sekolah.
  • Menarik diri dari aktivitas sosial dan lebih memilih bermain gadget sendirian.

Manfaat Penggunaan Gadget secara Bijak pada Anak

Ilustrasi Anak Belajar Bersama

Namun, meskipun banyak orang khawatir dengan dampak negatif gadget, bukan berarti teknologi ini tidak memiliki manfaat bagi anak-anak. Jika digunakan dengan cara yang benar, gadget dapat memberikan berbagai keuntungan, contohnya sebagai berikut!

1. Membantu Proses Belajar

Teknologi bisa menjadi alat bantu belajar yang efektif. Banyak aplikasi dan program edukatif yang dirancang khusus untuk anak-anak, seperti permainan interaktif yang mengajarkan warna, angka, huruf, hingga bahasa asing. Adanya gambar, suara, dan animasi yang menarik, anak-anak bisa belajar dengan lebih menyenangkan.

2. Adaptasi dengan Teknologi

Di era serba digital ini, kemampuan menggunakan teknologi adalah keterampilan yang penting. Mengenalkan anak pada gadget dengan cara yang tepat dapat membantu mereka tidak ketinggalan perkembangan zaman, sehingga lebih siap menghadapi dunia pendidikan dan pekerjaan di masa depan.

3. Memperluas Pengetahuan

Internet adalah gudang informasi. Dengan bimbingan orang tua, anak dapat mengakses berbagai konten edukatif yang tidak selalu diajarkan di sekolah, seperti ilmu sains, seni, budaya, hingga bahasa dari berbagai negara.

4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Banyak aplikasi dan video edukasi yang dapat membantu anak belajar bahasa lokal maupun asing dengan lebih mudah. Interaksi dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia melalui platform tertentu juga bisa memperkaya kemampuan komunikasi mereka.

5. Melatih Kemampuan Problem Solving

Beberapa permainan di gadget, seperti puzzle atau strategi, dapat membantu anak dalam mengembangkan keterampilan berpikir logis dan memecahkan masalah. Hal ini bisa menjadi stimulasi yang baik untuk perkembangan otak mereka.

Tips Memperkenalkan Gadget pada Anak

Gadget bukanlah musuh bagi anak, tetapi penggunaannya harus dibatasi dan diawasi dengan baik. Dengan aturan yang jelas, konten yang tepat, serta keseimbangan antara dunia digital dan aktivitas fisik, anak tetap bisa memanfaatkan teknologi tanpa mengorbankan perkembangan dan kesehatannya.

Sebagai orang tua, peran ibu di sini sangat penting. Agar anak tetap mendapatkan manfaat dari teknologi tanpa mengalami dampak negatifnya, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam memperkenalkan gadget pada anak.

  • Anak balita sebaiknya tidak dikenalkan dengan gadget kecuali untuk keperluan tertentu, seperti video call dengan keluarga.
  • Selalu awasi penggunaannya. Pastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai usianya. Gunakan fitur parental control jika perlu.
  • Batasi durasi maksimal satu jam untuk anak usia prasekolah, dua jam untuk usia 6-12 tahun.
  • Orang tua bisa mendampingi anak saat bermain gadget untuk berdiskusi dan mengarahkan mereka dalam memilih konten yang baik.
  • Tetapkan waktu-waktu bebas gadget. Misalnya, saat makan bersama keluarga atau sebelum tidur, anak tidak diperbolehkan menggunakan gadget.
  • Anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya. Jika ingin anak mengurangi penggunaan gadget, pastikan ibu juga membatasi penggunaannya di depan mereka.

Pada usia ini, anak sedang dalam masa emas perkembangan sensorik dan motoriknya. Selain dengan penggunaan gadget secara bijak, ibu juga bisa mendukung tumbuh kembang otak anak dengan memberinya Syifa Kids Nervita secara rutin.

Syifa Kids Nervita terbuat dari Centella asiatica, Zingiber officinale, Curcuma xanthorrhiza, dan Cinnamomum burmanii. Bahan-bahan alami tersebut terformulasi secara khusus untuk dukung kecerdasan anak, membantunya meningkatkan daya ingat dan konsentrasi demi menunjang proses belajarnya.

Syifa Kids Nervita Kemasan

BELI SEKARANG

Cari Apa?