Perayaan Hari Raya Idul Adha mungkin menimbulkan banyak pertanyaan di benak anak-anak. Sebagai seorang muslim, salah satu pertanyaan yang kerap muncul dari anak adalah kenapa hewan kurban disembelih. Anak mungkin belum cukup paham terkait hal ini, lalu bagaimana ibu akan menjawabnya?
Agar anak dapat lebih memahami makna Idul Adha, ibu perlu menjelaskannya dalam bahasa yang mudah anak mengerti. Menjelaskan makna Idul Adha juga akan membantu pemahamannya soal agama. Pemahaman ini tentu akan memberinya banyak manfaat, wawasan, dan memupuk empatinya.
Kenapa Hewan Kurban Disembelih saat Idul Adha?
Dalam pikiran anak-anak, mungkin penyembelihan hewan kurban tampak sebagai sesuatu yang kejam. Namun di sisi lain, anak melihat orang-orang berbahagia setelah menyembelih kurban, membagikannya ke rumah-rumah, dan memasaknya bersama-sama. Bisa saja, anak merasa hal ini bertentangan dengan perintah Allah untuk tidak menyakiti makhluk hidup.
Supaya anak tidak salah paham, jelaskan bahwa dalam prosesi kurban ini, Allah sama sekali tidak ingin menyakiti binatang. Jelaskan bahwa kurban menunjukkan bahwa seseorang secara sukarela mau mengorbankan hartanya yang paling berharga sekali pun hanya demi Allah Yang Maha Kuasa.
Makna lebih dalam kenapa kurban disembelih adalah pengorbanan manusia terhadap nafsu materi, harta benda, dan hal lainnya demi Allah. Jelaskan jika kurban juga menjadi cara seorang muslim untuk berbagi kepada sesama karena manfaatnya akan terasa oleh banyak orang.
Islam tentunya juga menjunjung tinggi kasih sayang, termasuk kepada binatang. Untuk itu, dalam penyembelihan hewan kurban juga ada tata cara khususnya, agar hewan kurban tidak tersiksa. Begitu juga dalam pemilihan hewan harus teliti, bukan hewan cacat, sakit, atau hewan yang masih terlalu muda.
Kenapa Allah Memerintahkan untuk Berkurban?
Usai mendengar penjelasan tadi, mungkin anak penasaran, mengapa Allah memerintahkan manusia untuk berkurban? Nah, ibu bisa menjelaskan sejarah Idul Adha dari kisah Nabi Ibrahim. Beliau salah satu nabi dan rasul utusan Allah yang memiliki putra tercinta bernama Nabi Ismail. Putra yang telah beliau nanti-nanti sejak lama setelah lama berdoa dan meminta kepada Allah.
Kisah tersebut bermula ketika Allah memutuskan untuk menguji iman dan cinta Nabi Ibrahim pada-Nya. Melalui mimpi, Allah meminta Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail, putra yang amat beliau sayangi. Tentu ini keputusan sulit, karena tidak akan ada orang tua yang ingin menyakiti anaknya.
Namun, ketika Nabi Ibrahim menceritakan mimpi tersebut pada Nabi Ismail, putranya ini justru menyetujuinya dan bahkan meminta ayahnya untuk mengorbankannya. Tepat sesaat sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail, atas perintah Allah, Malaikat Jibril menggantikan Nabi Ismail dengan seekor anak domba.
Peristiwa inilah akhirnya yang menjadi asal-muasal peringatan Idul Adha. Pada hari raya ini, seekor hewan kurban seperti domba, kambing, sapi, kerbau, atau unta dikorbankan sesuai dengan apa yang Nabi Ibrahim lakukan ketika mengorbankan seekor domba kepada Allah.
Sepertiga daging kurban tadi lantas akan dibagikan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim. Sementara sisanya bisa keluarga pengorban nikmati. Pada hari raya ini, keluarga biasanya berkumpul, saling mengunjungi, memberikan ucapan selamat, hingga makan daging bersama.
Penutup
Pada Hari Raya Idul Adha ini, jelaskan kepada si kecil apa saja yang biasa orang-orang lakukan dan apa gunanya. Ibu bisa mengajak anak untuk melaksanakan salat id, mengucapkan selamat kepada tetangga dan kerabat, hingga mengajaknya memasak daging kurban di dapur.
Semua kegiatan tersebut akan mendukung proses belajarnya, mendukung pemahamannya kepada agama. Proses belajar anak tak terbatas waktu atau tempat, dan untuk membantu proses belajarnya, ibu bisa memberinya Syifa Kids Nervita yang berkhasiat untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada anak.