Melimpahnya daging kurban selama Idul Adha, kadang membuat anak kalap memakannya. Terlebih, kebiasaan masyarakat kita selama Idul Adha, akan menyediakan menu daging baik pada saat sarapan, makan siang, hingga makan malam. Tidak heran, kebanyakan makan daging bisa bikin anak sembelit.
Sembelit terjadi ketika anak kesulitan buang air besar lantaran fesesnya mengeras, biasanya itu akan membuatnya mengejan berlebihan saat BAB. Lalu, kenapa mengonsumsi daging berlebihan bisa bikin anak sembelit dan apa solusinya, ya? Tenang, ibu bisa simak penjelasan singkat pada artikel berikut!
Kebanyakan Daging Bikin Anak Sembelit
Kondisi ini sebetulnya sangat umum terjadi dan sangat berdasar. Hal ini pernah dijelaskan oleh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ibu Ira Purnamasari. Daging yakni makanan yang tinggi lemak, sedangkan lemak butuh waktu mencerna yang lebih panjang dan rumit.
Selain lemak yang tinggi, daging merah juga memiliki kandungan serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi. Hal ini menjadikan feses lebih keras dan menggumpal. Menurut Ibu Ira Purnamasari, usus harus bekerja ekstra untuk mengeluarkan feses yang keras tersebut. Lalu, apakah berbahaya?
Sembelit bagi anak cenderung tidak berbahaya. Namun, ia bisa membuat perut anak terasa penuh dan tidak nyaman saat menjalani aktivitas. Keadaan bisa semakin buruk ketika anak mulai merengek sakit perut. Jika daging berlebihan membuat frekuensi BAB si anak berkurang, segera cari solusinya!
Cara Mengatasi Sembelit pada Anak
Sembelit memang mengganggu, namun selalu ada cara untuk menanganinya. Sarah Malik, dokter spesialis gastroenterologi menyarankan untuk menghindari segala cara instan saat akan mengobati sembelit. Lebih baik untuk menanganinya dengan pengobatan yang tepat, seperti cara berikut ini!
1. Penuhi Asupan Air
Saat anak sembelit, ibu perlu memberinya asupan air yang cukup. Minum air yang cukup bisa bantu saluran pencernaan untuk menciptakan konsistensi tinja yang tepat. Menurut Sarah Malik, air begitu penting bagi semua organ tubuh. Hampir semua organ tubuh memerlukannya, terlebih usus besar.
Saat anak makan dan minum, usus besarnya akan mengeluarkan airnya, lalu mengalirkannya ke jantung, otak, hingga paru-paru. Nah, jika anak tidak memiliki cukup air, usus besar akan mencoba bertahan dengan asupan cairan yang sangat terbatas yang kemudian akan memicu kasus sembelit.
Sarah Malik menyarankan, untuk menangani sembelit dengan hasil terbaik, minumlah 48-60 ons air setiap harinya. Jumlah tersebut adalah akumulasi dalam sehari, sehingga jangan langsung diminum sekaligus. Bagilah menjadi 8 ons, kemudian minumlah takaran tersebut beberapa kali dalam sehari.
2. Biarkan Anak Aktif Bergerak
Anak zaman sekarang biasa terpaku dengan gadget dan game. Padahal, menurut Sarah Malik, aktif gerak sebetulnya bisa membantu mengatasi sembelit. Seperti pada beberapa budaya yang terdapat di Indonesia, orang tua biasa menganjurkan berjalan sekejap setelah makan agar pencernaannya lancar.
Kebiasaan tersebut tampaknya cukup bagus menurut medis. Ibu juga bisa mengajak anak untuk berjalan kaki selama 10-15 menit setelah makan. Cara ini bisa merangsang respons usus besar yang sehat dan normal, usus yang turut ikut bergerak akan membantu melancarkan proses pencernaan.
3. Selingi dengan Sayuran
Anak terkadang susah untuk makan sayur, inilah sebab umum yang membuat anak sembelit. Sayur mengandung banyak serat yang bagus untuk pengaturan pencernaan. Sarah Malik mengatakan jika serat bisa mengatasi sembelit dan diare. Ia menahan air untuk mencegah sembelit, dan menambah volume tinja untuk membantu membentuknya saat diare.
Saat anak terserang sembelit, asupan serat tidak larut akan menahan air. Efeknya, tinja akan lebih lembut dan lebih mudah keluar. Serat tidak larut bisa ibu temukan pada jenis makanan, seperti biji-bijian, beras merah, kacang hijau, brokoli, dan kubis. Ibu bisa memasaknya selezat mungkin agar anak menyukainya.
4. Berikan Teh Hangat
Sebetulnya minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, soda, dan teh mampu membantu membangunkan usus yang lambat geraknya. Namun, anak mungkin belum bisa mengonsumsi kopi dan soda, ibu bisa memberinya teh hangat untuk sedikit merangsang gerak dari usus besar anak.
Anak Sembelit, Apa Perlu ke Dokter?
Menurut Pediatric Functional Constipation, sekitar 3% anak di dunia mengalami kondisi konstipasi fungsional, yaitu kasus sembelit tanpa ada penyebab jelas yang mendasarinya. Jika anak ibu punya kondisi tersebut, cobalah lakukan beberapa cara di atas untuk mengatasi sembelit dengan aman.
Jika kondisinya tidak juga membaik, atau justru mengalami gejala lain seperti diare, perut kembung, demam, nafsu makan menurun, hingga berat badan menurun, anak mungkin memerlukan bantuan medis dari dokter. Beberapa gejala tambahan yang muncul tersebut tentu butuh diagnosis lebih lanjut.
Penutup
Idul Adha memang menjadi momen untuk menikmati daging kurban. Jangan sampai momen yang membahagiakan tersebut berubah menjadi gangguan kesehatan. Namun, jika anak mengalami gejala susah buang air besar, ibu bisa membantunya dengan memberikan Syifa Kids Mbelit sebagai obat.
Syifa Kids Mbelit terbuat dari 100% bahan alam yang terformulasi khusus untuk melancarkan buang air besar. Diramu dari Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica, dan madu, membuat produk ini efektif untuk mengembalikan kinerja pencernaan yang terhambat. Rasanya pun manis, anak ibu pasti menyukainya.