Anak-anak kerap menganggap sarapan sebagai hal sepele. Namun, faktanya tubuh ketika bangun di pagi hari cenderung memiliki gula darah yang rendah. Padahal, otot dan otak anak sangat butuh gula darah agar bisa bekerja dengan baik. Wajar jika anak juga akan merasakan efek buruk saat lupa sarapan.
Entah karena malas, tidak nafsu makan, atau takut terlambat, tapi tahukah ibu jika kebiasaan ini bisa berdampak pada kesehatan anak? Beberapa riset ilmiah mengungkapkan jika sarapan adalah waktu makan yang paling penting. Oleh karena itu, ibu juga harus mendorong kemauan anak untuk sarapan.
Efek saat Anak Lupa Sarapan
Anak usia sekolah sedang memasuki periode pertumbuhan aktif. Pada masa ini, mereka butuh energi yang cenderung banyak untuk fisik, kognitif, dan kepribadiannya. Bahkan, banyak riset menyebutkan jika nilai akademis anak berhubungan dengan kebiasaan sarapannya. Lalu, apa saja sih efek tak sarapan?
1. Menurunkan Energi
Mengapa ibu harus menekan anak untuk sarapan sebelum berangkat sekolah? Sederhananya, otak memerlukan glukosa agar bisa berfungsi dengan baik. Glukosa adalah jenis gula alami yang biasa kita dapati pada nasi, kentang, gandum, atau sumber karbohidrat lain yang lazim dikonsumsi saat sarapan.
Asupan karbohidrat yang cukup ini, sangat membantu menjaga kadar gula darah yang stabil. Ia akan memberi energi, fokus mental, dan kekuatan otak. Seperti melansir penjelasan Markie Vaske di laman detikHealth, jika gula darah rendah terlalu lama, anak bisa merasa lelah dan merasakan kebingungan.
2. Mengganggu Kinerja Hormon
Melansir dari laman detikHealth, seorang dokter keluarga, Laura Purdy menjelaskan jika kadar gula darah rendah yang bertahan terlalu lama bisa mengganggu keseimbangan hormon. Efek lupa sarapan dapat membuat anak mudah merasa stres lantaran kadar hormon kortisol yang sedang tinggi-tingginya.
Kortisol adalah hormon stres dan umumnya akan lebih tinggi ketika bangun tidur. Dengan sarapan, hormon kortisol akan menurun seiring juga berjalannya hari. Sarapan memberikan dukungan mental untuk menjalani hari. Selain itu, keseimbangan hormon juga berdampak pada kesehatan reproduksi anak-anak.
3. Meningkatkan Rasa Cemas
Mengacu pada gangguan hormon sebelumnya, ia juga sangat berpengaruh pada suasana hati. Efek anak lupa sarapan bisa membuat mood menjadi lebih buruk. Pada tahun 2020, riset pada 21.972 anak membuktikan jika kebiasaan sarapan ada kaitannya dengan tingkat kebahagiaan dan risiko depresi.
Selaras dengan penjelasan ahli gizi, Claire Rifkin, beliau mengatakan bahwa kortisol yang kadarnya terus tinggi berisiko memicu kecemasan dan depresi. Sarapan bergizi tidak hanya berfungsi sebagai bahan bakar untuk beraktivitas, ia juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan mental dan emosional.
4. Pola Makan Tidak Teratur
Ibu, anak yang lupa sarapan akan berdampak besar pada pola makannya sepanjang hari. Anak yang tidak sarapan, cenderung akan balas dendam di kemudian hari untuk mendapatkan kalori yang lebih banyak. Tubuh anak ingin mengejar nutrisi yang mereka lewatkan dengan porsi yang tidak teratur.
Kebiasaan lain yang mungkin muncul akibat melewatkan sarapan adalah keinginan untuk memakan camilan tinggi kalori, seperti keripik yang akhirnya juga memberi rasa kenyang. Padahal, makanan yang bagus untuk mengekang nafsu makan justru adalah makanan berprotein, bukan camilan kecil.
5. Membuat Metabolisme Lambat
Mengutip kata ahli diet, Stephanie Darby di detikHealth, tubuh akan secara otomatis mengambil cadangan dari jaringan lemak dan otot jika melewatkan sarapan. Sayangnya, proses ini butuh energi yang besar. Akibatnya, proses tubuh lainnya kemungkinan akan melambat demi menghemat energi.
Ibu, Perbaiki Nafsu Makan Anak
Efek dari anak yang lupa atau melewatkan sarapan ternyata sangat merugikan dirinya, ya? Untuk itu, ibu harus membiasakan anak untuk menyantap sarapan paginya yang penuh dengan nutrisi. Berikan ia kombinasi 4 sehat, 5 sempurna untuk mendukung pertumbuhan fisik, kognitif, dan mental secara optimal.
Syifa Kids Nafsu Makan adalah herbal 100% bahan alam yang terformulasi secara khusus untuk meningkatkan nafsu makan, mencegah, hingga mengatasi cacingan. Terbuat dari madu, Curcuma domestica, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma aeruginosa, Channa striata, dan propolis terbukti bisa merangsang sistem pencernaan, menjadikan anak lahap menyantap sarapannya!