Komplikasi yang Mengintai Anak Jika Amandel Tidak Diobati

Komplikasi yang Mengintai Anak Jika Amandel Tidak Diobati

Anak demam, rewel, dan mengeluh tenggorokan sakit? Ibu pasti sering mengalaminya, ya? Kondisi ini sering kali disebabkan oleh radang amandel, penyakit yang sering kita anggap sebagai penyakit biasa yang bisa sembuh sendiri. Namun, apa jadinya jika amandel tidak diobati?

Gejala amandel memang umum, misalnya tenggorokan sakit seperti tertusuk, sulit menelan, hingga demam. Namun, tahukah ibu, pada anak-anak, radang amandel sama sekali tidak boleh kita remehkan? Apalagi jika sudah berlangsung lebih dari empat hari atau sering banget kambuh.

Jika tidak segera kita tangani dengan tepat, radang amandel bisa membawa komplikasi serius yang dampaknya bisa memengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan anak dalam jangka panjang. Ibu, untuk itu, mari kita pahami bersama demi kesehatan si kecil!

Mengenal Apa itu Amandel

Amandel yang Tidak Diobati

Amandel, atau dalam bahasa medisnya disebut tonsil, adalah dua organ kecil berbentuk oval yang ada di sisi belakang tenggorokan anak. Meski ukurannya mungil, peran mereka ternyata sangat besar bagi tubuh anak. Apa saja, ya?

Ibu, amandel adalah garda terdepan pertahanan tubuh anak, ia mampu menyaring kuman-kuman jahat, seperti bakteri dan virus yang masuk melalui mulut atau hidung. Ibaratnya, mereka adalah satpam yang sigap menghadang tubuh anak dari zat-zat asing yang ingin mengganggu.

Namun, karena tugasnya yang berat inilah, amandel justru jadi sering kewalahan dan akhirnya meradang saat menghadapi serbuan infeksi. Radang amandel bisa bersifat akut (terjadi secara tiba-tiba), kronis (berlangsung lama), atau berulang (sering kambuh).

Bahaya yang Mengintai Anak Jika Amandel Tidak Diobati

Ibu, saat infeksi pada amandel si kecil tidak terobati dengan tuntas, apalagi jika sering kambuh alias bolak-balik sakit, maka tubuh anak berisiko mengalami kondisi yang lebih serius, yaitu tonsilitis kronis.

Nah, dari sinilah berbagai komplikasi berbahaya bisa muncul sebagai akibat dari radang amandel yang tak kunjung sembuh. Ibu, mari kita kenali satu per satu komplikasi radang amandel, agar kita bisa lebih waspada di kemudian hari.

1. Abses Peritonsil

Abses Peritonsil Komplikasi Radang Amandel

Duh, komplikasi yang satu ini benar-benar bikin deg-degan. Namanya abses peritonsil, adalah kumpulan nanah yang terbentuk di jaringan sekitar amandel akibat infeksi bakteri. Bayangkan ada kantung nanah di dekat tenggorokan anak, tentu ini sangat berbahaya karena bisa menekan saluran napasnya!

Berikut gejala umum yang perlu ibu waspadai!

  • Demam tinggi yang sulit turun.
  • Sakit tenggorokan yang sangat parah, biasanya terasa di satu sisi saja, membuat si kecil sulit menelan bahkan air liur.
  • Kesulitan membuka mulut (trismus) atau bicara.
  • Suara serak atau berubah seperti orang kumur.
  • Bau mulut menyengat yang tidak biasa.
  • Pembengkakan di leher atau wajah di area amandel.

Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, abses ini bisa menyebar ke jaringan lain, bahkan bisa mengancam saluran napas si kecil. Kalau kasusnya begini, penanganannya memerlukan tindakan medis segera, seperti pemberian antibiotik atau prosedur pembedahan kecil oleh dokter spesialis THT untuk mengeluarkan nanah.

2. Infeksi Telinga

Si kecil sering pegang-pegang telinga atau rewel tanpa sebab? Bisa jadi ini infeksi telinga tengah (otitis media). Radang amandel yang tidak diobati secara memadai atau sering kambuh, bisa menyebabkan bakteri atau virus penyebab infeksi menyebar ke organ sekitar, termasuk telinga tengah.

Tapi, kok bisa infeksi di amandel menyebar ke telinga? Hal ini bisa terjadi lantaran anatomi saluran pernapasan bagian atas dan telinga saling terhubung melalui saluran yang bernama tuba eustachius.

Tanda-tanda yang perlu ibu waspadai!

  • Nyeri telinga yang bisa membuat anak rewel.
  • Gangguan pendengaran sementara.
  • Demam.
  • Cairan keluar dari telinga (tanda infeksi sudah cukup parah).

Jika tidak segera teratasi, infeksi telinga tengah berulang atau kronis bisa menyebabkan kerusakan pada gendang telinga, bahkan gangguan pendengaran permanen yang tentu saja akan memengaruhi kemampuan belajar dan interaksi sosial si kecil.

3. Sleep Apnea

Melihat si kecil mendengkur keras saat tidur memang kadang menggemaskan, ya? Namun, tahukah ibu, itu bisa jadi pertanda serius sleep apnea? Betul, amandel yang membengkak dapat menyempitkan saluran pernapasan, terutama saat anak tidur telentang.

Kondisi ini bisa memicu obstructive sleep apnea, yaitu gangguan serius di mana napas berhenti sementara atau menjadi sangat dangkal selama tidur. Salah satu tanda yang muncul adalah dengkuran keras saat tidur.

Apa ciri khas sleep apnea pada anak?

  • Mendengkur keras dan tidak teratur.
  • Sering terbangun di malam hari karena kesulitan bernapas.
  • Mengantuk berlebihan di siang hari, padahal sudah tidur malam.
  • Gangguan konsentrasi atau belajar di sekolah.
  • Kadang disertai mengompol pada anak yang sudah tidak mengompol.

Sleep apnea yang kronis bisa memengaruhi pertumbuhan, perkembangan otak, dan bahkan kesehatan jantung anak dalam jangka panjang. Pada kasus ini, dokter bisa saja menyarankan prosedur tonsilektomi (pengangkatan amandel) sebagai solusi terbaik.

4. Glomerulonefritis Akut

Mungkin terdengar asing, bukan? Nah, radang amandel ternyata juga bisa menyerang ginjal si kecil. Radang amandel yang disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus tertentu dapat memicu glomerulonefritis akut, yaitu peradangan pada bagian ginjal yang bertugas menyaring limbah dari darah.

Gejala yang bisa muncul, antara lain.

  • Urine berwarna gelap atau kemerahan seperti teh atau cola (tanda ada darah).
  • Pembengkakan di wajah (terutama di sekitar mata saat bangun tidur), kaki, atau tangan (akibat penumpukan cairan).
  • Tekanan darah meningkat.
  • Penurunan jumlah urine atau frekuensi buang air kecil.

Jangan sampai amandel tidak diobati, kemudian menimbulkan penyakit ini. Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang intensif, sering kali melibatkan pemberian kortikosteroid untuk meredakan peradangan, serta pemantauan ketat terhadap fungsi ginjal secara berkala.

5. Demam Rematik

Demam Rematik Komplikasi Radang Amandel

Dan yang paling kita takuti adalah komplikasi yang satu ini, demam rematik. Ancaman serius bagi jantung si kecil. Ini adalah salah satu komplikasi paling berbahaya dari infeksi bakteri Streptococcus yang tidak tuntas di amandel. Demam rematik bisa menyebabkan peradangan hebat pada jantung, sendi, otak, dan kulit.

Tanda-tanda demam rematik?

  • Demam yang naik turun.
  • Nyeri dan bengkak pada sendi-sendi besar yang berpindah-pindah (misalnya dari lutut ke pergelangan kaki).
  • Ruam kulit yang tidak gatal.
  • Kelelahan ekstrem dan mudah lesu.
  • Sakit dada atau sesak napas (jika jantung sudah terpengaruh).
  • Gerakan tubuh tak terkontrol (Sydenham’s chorea), meski jarang.

Pada kasus yang parah dan tidak tertangani dengan baik, demam rematik dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada katup jantung, memicu kondisi serius yang dikenal sebagai penyakit jantung rematik (PJR). PJR memerlukan penanganan dan pengobatan medis seumur hidup.

Begini Cara Merawat dan Mencegah Amandel Kambuh

Meskipun radang amandel memang cukup lazim sering terjadi, ibu bisa melakukan beberapa langkah untuk merawat si kecil saat sakit dan mencoba mencegahnya agar tidak kambuh berulang. Tips sederhana berikut bisa ibu coba!

Tips Perawatan Amandel di Rumah

  • Istirahat yang cukup, pastikan si kecil mendapatkan tidur yang berkualitas agar tubuhnya bisa pulih.
  • Asupan cairan hangat. Berikan air putih hangat, sup, atau teh herbal untuk menenangkan tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  • Makan makanan yang lembut, hindari makanan yang keras atau terlalu asam/pedas yang bisa melukai tenggorokan.
  • Kompres air hangat, tempelkan kompres hangat di leher untuk meredakan nyeri.

Ibu juga bisa berikhtiar dengan Syifa Kids Limandel, yakni madu herbal anak yang diformulasikan dari bahan baku alami pilihan, yaitu Curcuma xanthorrhiza, Morinda citrifolia fructus, Zingiber officinale, hingga propolis. Obat herbal ini insya Allah mampu membantu mengobati radang amandel anak.

Syifa Kids Limandel Kemasan

BELI SEKARANG

Pencegahan Amandel

  • Jaga kebersihan tangan, biasakan si kecil mencuci tangan pakai sabun, terutama setelah batuk/bersin dan sebelum makan.
  • Hindari kontak dekat, jauhkan si kecil dari orang yang sedang sakit batuk atau pilek.
  • Beri nutrisi seimbang, berikan makanan bergizi untuk membangun daya tahan tubuh yang kuat.
  • Jaga kebersihan lingkungan dan pastikan rumah bersih dan bebas debu.

Ibu, menjaga kesehatan si kecil adalah prioritas utama kita. Jangan pernah menyepelekan radang amandel, apalagi jika sering kambuh atau gejalanya memburuk. Jika amandel anak tak sembuh dalam seminggu, atau justru makin parah bengkak dan pernapasannya, segera bawa si kecil ke dokter!

Cari Apa?