Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Islam, termasuk bagi anak-anak yang mulai belajar menjalankan ibadah puasa. Namun, bagi anak-anak yang baru pertama kali berpuasa, puasa mungkin akan terasa berat, ia akan mudah sekali mengeluh. Mungkin, ibu butuh tips untuk menjaga stamina anak saat puasa?
Sudah menjadi hal yang lazim, ya, anak mengeluh merasa lemas, lapar, atau haus di tengah hari. Sebagai orang tua, penting untuk memahami bagaimana cara mendampingi anak agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman, tetap berstamina, dan menikmati pengalaman berpuasa sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Bijak Menghadapi Anak yang Mengeluh saat Puasa
Mengajarkan anak berpuasa sejak dini adalah hal yang baik karena bisa melatih kedisiplinan, kesabaran, serta menanamkan nilai-nilai agama dalam diri mereka. Namun, tentu saja tantangannya tidak mudah, terutama saat anak mulai mengeluh karena rasa lapar dan haus.
Orang tua perlu memahami bahwa keluhan ini sangat wajar dan merupakan bagian dari proses adaptasi. Sebagai pendamping yang bijak, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi anak yang mengeluh saat berpuasa.
1. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Saat anak mengeluh lapar atau haus, cobalah mengalihkan perhatiannya dengan mengajak mereka melakukan kegiatan yang mereka sukai. Sama seperti orang dewasa yang lupa lapar saat sibuk bekerja, anak pun bisa melupakan rasa laparnya dengan cara yang sama. Contohnya seperti berikut!
- Jika anak suka seni, ajak mereka untuk menggambar atau mewarnai bersama.
- Pilih buku bertema Islam yang berkaitan dengan Ramadan agar mereka semakin semangat.
- Coba berbagai bentuk permainan, seperti puzzle, susun kata, atau tebak-tebakan.
- Ajak anak untuk ikut menyiapkan makanan berbuka puasa dengan tugas yang sederhana.
- Jika cuaca mendukung, bermain di halaman rumah juga bisa menjadi aktivitas menyenangkan.
Aktivitas-aktivitas ini bukan hanya membantu mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar, tetapi juga bisa menjadi momen bonding yang berharga antara orang tua dan anak. Puasa Ramadan bisa menjadi momen quality time yang bagus dengan keluarga.
2. Latih Anak Mengendalikan Emosi
Selain mengendalikan rasa lapar, berpuasa juga melatih anak untuk mengontrol emosi mereka. Lapar dan haus bisa membuat seseorang lebih mudah marah atau rewel, terutama anak-anak yang belum terbiasa. Ajarkan anak untuk bersabar, caranya?
- Berikan pemahaman sederhana tentang manfaat puasa, baik dari segi agama maupun kesehatan.
- Tunjukkan contoh yang baik dengan bersikap sabar dan tidak mudah marah saat berpuasa.
- Gunakan pendekatan positif, misalnya dengan memberikan apresiasi atau hadiah kecil setelah mereka berhasil menjalankan puasa.
Dengan latihan yang konsisten, anak akan terbiasa untuk mengontrol emosinya selama berpuasa dan memahami bahwa ibadah ini bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dengan edukasi yang baik, anak juga bisa lebih paham tentang hakikat beribadah kepada Allah.
Tips Menjaga Stamina Anak saat Puasa Ramadan
Selain mendampingi anak secara emosional, penting juga bagi orang tua untuk memastikan bahwa kondisi fisiknya tetap terjaga selama berpuasa. Berikut adalah beberapa cara agar stamina anak tetap prima sepanjang hari.
1. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur
Sahur adalah kunci utama dalam menjaga stamina anak saat puasa. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, termasuk karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin. Selain itu, hindari makanan tinggi gula atau makanan olahan berlebihan, karena justru bisa membuat anak cepat lapar.
Ibu bisa menyediakan sumber karbohidrat kompleks dari nasi, roti gandum, atau oatmeal untuk energi yang bertahan lama. Pilihan protein yang baik bagi anak juga banyak, misalnya telur, ikan, ayam, atau tahu dan tempe untuk membantu daya tahan tubuh. Jangan lupakan juga serat dan vitamin dari sayur dan buah.
2. Minum 8 Gelas Sehari
Saat puasa, anak harus tetap terhidrasi meskipun tidak bisa minum di siang hari. Pastikan anak minum cukup air dengan mengikuti aturan 8 gelas air per hari sesuai anjuran P2PTM Kementerian Kesehatan, yang bisa dibagi seperti berikut.
- 1 gelas saat bangun tidur.
- 1 gelas setelah sahur.
- 1 gelas saat berbuka.
- 1 gelas setelah salat magrib.
- 1 gelas setelah makan malam.
- 1 gelas setelah salat isya.
- 1 gelas setelah salat tarawih.
- 1 gelas sebelum tidur.
3. Istirahat yang Cukup
Puasa bisa mengubah pola tidur anak, terutama jika mereka bangun sahur. Agar tetap segar, pastikan anak memiliki jadwal tidur yang cukup. Misalnya dengan tidur lebih awal agar tidak terlalu mengantuk saat sahur, atau jika memungkinkan, ajak anak tidur siang untuk mengembalikan energinya.
4. Minum Suplemen dan Vitamin
Jika anak mudah lelah atau kurang nafsu makan, orang tua bisa mempertimbangkan memberi suplemen tambahan seperti vitamin C, vitamin D, atau zat besi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Namun, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih dulu ke dokter.
5. Pilih Makanan Bergizi saat Berbuka
Setelah seharian berpuasa, selalu ada godaan untuk memanjakan diri, terlebih bagi anak-anak. Misalnya dengan mengonsumsi minuman dingin, makanan manis, ataupun gorengan. Walau sah-sah saja, makanan tersebut tidak seharusnya dikonsumsi setiap hari.
Orang tua bisa memilih menu buka puasa yang sederhana tetapi menyehatkan, seperti segelas air putih dan kurma. Kemudian, beri jeda beberapa menit atau lebih untuk makanan berat dengan karbohidrat, protein, serat, dan vitamin yang cukup.
6. Prioritaskan Gizi Dibanding Porsi
Setelah tidak makan dan minum selama hampir 13 jam, kebanyakan anak-anak kalap dan makan berlebihan saat waktunya berbuka dan begitu pula saat sahur. Kadang, porsi yang berlebihan bukannya memberi energi, justru malah membuat tubuh semakin lemas.
Ingat, bahwa kita hanya punya sedikit waktu untuk makan, sehingga lebih baik penuhi porsi makan dengan makanan bergizi dibandingkan makan dalam jumlah besar sekaligus. Jadi, tetap batasi porsi makan saat puasa, baik ketika berbuka maupun sahur.
Penutup
Menjalani puasa bagi anak yang baru belajar memang menantang, tetapi dengan pendampingan yang tepat dari orang tua, pengalaman ini bisa menjadi hal yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka.
Ibu juga bisa mendukung puasa anak dengan memberinya Syifa Kids Propolis agar daya tahan tubuhnya lebih kuat. Terbuat dari Curcuma domestica, Curcuma xanthorrhiza, propolis, hingga madu, produk ini mampu meningkatkan imunitas dan menyediakan nutrisi yang mendukungnya.