Sebagai orang tua, melihat si kecil demam tentu membuat kita khawatir. Ingin rasanya segera melakukan ini dan itu agar suhu tubuhnya kembali normal. Di tengah rasa panik itu, terkadang orang tua tak sadar melakukan hal-hal yang justru membuat demam semakin parah. Berikut adalah pantangan saat anak demam!
Alih-alih membantu, tindakan yang keliru justru bisa memperburuk keadaan si anak. Lalu, apa saja ya hal-hal yang sebaiknya dihindari saat anak sedang demam? Mari, kita simak bersama agar penanganan demam pada anak bisa tepat dan efektif.
Demam Adalah Reaksi Alami Tubuh
Penting untuk ibu ketahui bahwa demam sebenarnya adalah cara alami tubuh anak melawan infeksi, seperti virus atau bakteri, atau kondisi kesehatan lainnya. Kenaikan suhu tubuh ini menandakan sistem kekebalan tubuhnya sedang bekerja dengan baik.
Karena itu, demam pada anak sebenarnya bukan selalu pertanda buruk. Saat mengatasinya, penting bagi orang tua untuk tidak hanya fokus menurunkan suhu tubuhnya saja, tetapi juga memahami apa yang sebaiknya tidak ibu lakukan saat anak demam, agar proses pemulihan bisa berlangsung secara optimal.
Tidak semua demam pada anak memerlukan pengobatan segera. Jika si kecil masih aktif bermain dan tidak terlihat terlalu lemas, ibu bisa mencoba beberapa perawatan rumahan untuk membuatnya lebih nyaman. Namun, ada beberapa hal yang pantang dilakukan saat anak demam. Simak penjelasan berikut!
Pantangan bagi Orang Tua saat Anak Demam
Sebaliknya, terdapat sejumlah hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat anak sedang demam. Berikut ini adalah beberapa pantangan yang perlu ibu hindari ketika si kecil mengalami demam. Apa saja, ya?
1. Asal Memberikan Obat
Saat anak demam, obat penurun panas mungkin menjadi solusi pertama yang terlintas di pikiran. Namun, ibu perlu berhati-hati dalam memilih obat. Selalu perhatikan kandungan obatnya. Pilihlah obat dengan kandungan paracetamol atau ibuprofen yang memang diperuntukkan untuk anak-anak.
Ibu harus mengingat tips berikut ini saat memilih obat demam bagi anak!
- Jangan pernah memberikan obat yang biasa dikonsumsi orang dewasa kepada anak. Dosisnya tentu berbeda dan bisa berbahaya.
- Hindari memberikan obat dengan kandungan aspirin pada anak, karena berisiko menyebabkan sindrom Reye, penyakit langka namun serius.
- Paracetamol bukan untuk bayi di bawah 3 bulan kecuali atas anjuran dokter.
- Ibuprofen juga sebaiknya tidak ibu berikan pada anak di bawah 6 bulan.
2. Kompres Es dan Alkohol
Mungkin ibu pernah mendengar atau melakukan kompres demam dengan air dingin, es, atau bahkan alkohol untuk menurunkan suhu tubuh dengan cepat. Banyak orang juga memandikan anak dengan air dingin. Padahal, cara-cara ini kurang tepat.
Mengompres dengan es bisa menurunkan suhu tubuh anak terlalu drastis, dan penurunannya pun hanya sementara. Setelah mandi atau kompres selesai, suhu tubuh biasanya akan naik lagi. Sementara itu, mengompres dengan alkohol berisiko menyebabkan iritasi kulit hingga dehidrasi pada anak.
Cara yang paling tepat dan lebih baik adalah, ibu bisa mengompres atau mengusap tubuh anak dengan air hangat. Kompres air hangat bermanfaat melebarkan pembuluh darah, sehingga panas pada tubuh anak bisa keluar perlahan.
3. Memakaian Baju Tebal Berlapis
Saat anak demam, ibu mungkin khawatir ia kedinginan, apalagi jika si anak terlihat menggigil. Alhasil, pakaian berlapis-lapis atau selimut tebal pun dikenakan. Padahal, menurut para ahli di Stanford Medicine, pakaian yang terlalu tebal justru dapat memerangkap panas tubuh dan membuat suhu tubuh anak semakin tinggi.
Ada beberapa tips pakaian yang cocok saat anak demam!
- Pilihkan pakaian katun tipis yang mudah menyerap keringat.
- Gunakan selimut ringan hanya jika anak merasa dingin atau menggigil.
- Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik, tidak dingin dan tidak panas.
4. Memberi Minuman Berkafein
Minuman yang mengandung kafein sebaiknya dihindari saat anak sedang demam. Kafein adalah stimulan yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, membuat anak lebih waspada dan mengurangi rasa lelahnya secara sementara.
Pada anak yang demam, efek ini bisa menyebabkan sulit tidur, gelisah, dan rewel, yang tentu tidak baik untuk pemulihannya. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga ia bisa saja terbebani dengan kondisi yang tidak perlu.
Kafein terdapat pada beberapa jenis minuman, seperti kopi, teh, cokelat, atau minuman bersoda. Minuman terbaik saat anak demam adalah air putih, air madu hangat, susu hangat, hingga jus tanpa gula tambahan.
5. Memaksa Anak Bersekolah
Ketika anak sedang sakit, termasuk demam, tubuhnya membutuhkan energi untuk melawan penyakit. Memaksa anak untuk tetap beraktivitas seperti biasa justru akan menghambat proses pemulihannya.
Biarkan anak beristirahat yang cukup. Tidur sangat penting untuk membantu sistem kekebalan tubuhnya bekerja optimal. Jangan membangunkan anak yang sedang tidur hanya untuk memberikan obat, kecuali memang anjuran dari dokter. Istirahat yang cukup akan mempercepat penyembuhannya.
6. Memaksa Makan saat Tidak Mau
Wajar jika nafsu makan anak menurun saat demam. Jangan lantas ibu memaksa si kecil untuk makan dengan harapan ia cepat sembuh. Memaksanya makan justru bisa membuatnya semakin tidak nyaman, bahkan mual.
Prioritas utamanya adalah menjaga asupan cairan anak, agar ia tidak dehidrasi. Saat demam, tubuh anak lebih cepat kehilangan cairan. Tawarkan air putih, air elektrolit khusus anak, atau air madu hangat, atau susu hangat lebih sering.
Ibu juga bisa memberikan makanan yang lunak dan berkuah, yang mungkin lebih mudah ia telan saat tenggorokan terasa tidak nyaman. Anak demam biasanya lebih nyaman dengan makanan berkuah hangat dengan rasa yang tidak hambar, misalnya sup ayam.
7. Terlalu Memaksa Anak untuk Tidur
Meskipun istirahat itu penting, bukan berarti anak yang demam harus terus-menerus tidur selama seharian penuh. Jika anak masih ingin bermain dengan tenang atau melakukan aktivitas ringan, selama ia tidak terlihat terlalu lemas, tidak masalah untuk membiarkannya.
Memaksanya untuk terus tidur justru bisa membuatnya bosan dan tidak nyaman. Biarkan anak beristirahat sesuai kebutuhannya. Memaksanya tidur lebih dari biasanya, apalagi berlebihan tidur di siang hari, juga bisa mengganggu pola tidurnya di malam hari.
Kapan Anak Demam Harus ke Dokter?
Demam pada anak biasanya akan mereda dalam 3-4 hari. Namun, ibu perlu lebih waspada dan segera membawanya ke dokter jika anak mengalami demam lebih parah dengan gejala-gejala seperti berikut!
- Demam lebih dari 3 hari tanpa tanda membaik.
- Suhu tubuh di atas 39 °C yang tidak turun dengan obat penurun panas.
- Anak tampak lesu ekstrem, malas merespons, atau mengalami kejang.
- Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, menangis tanpa air mata, jarang buang air kecil.
Penutup
Ibu, menjadi orang tua memang penuh tantangan, termasuk saat anak sakit. Tetap tenang, perhatikan gejalanya dengan cermat, dan jangan ragu untuk konsultasi dengan tenaga kesehatan jika perlu. Semakin bijak ibu merespons demam anak, semakin cepat pula anak kembali ceria.
Selain menghindari pantangan di atas saat anak sedang demam, ibu juga bisa berikhtiar untuk kesembuhannya dengan memberi Syifa Kids Trupan. Produk ini terbuat dari bahan-bahan herbal alami, bukan obat kimia, jadi cenderung aman untuk si kecil.
Syifa Kids Trupan adalah herbal anak yang terbuat dari bahan alami pilihan, seperti Curcuma xanthorrhiza, Cinnamomum burmanii, Kaemferia galanga, dan madu yang bermanfaat untuk membantu menurunkan demam. Bekerja sebagai anti-bakteri, antioksidan, anti-inflamasi, dan memberi gizi untuk anak!