Orang tua yang memiliki balita pasti kerap menghadapi kondisi di mana anak enggan makan. Tak ayal, kondisi ini membuat orang tua cemas, takut pertumbuhannya terhambat. Di Jawa, jamu cekok telah menjadi tradisi yang melekat untuk mengatasi anak susah makan. Namun demikian, tidak semua anak doyan racikan jamu ini.
Cekok dalam bahasa Indonesia, artinya adalah mengucurkan jamu langsung ke dalam mulut anak. Melansir dari detikNews, menurut Murjiwati, seorang penjual jamu asal Bantul, jamu cekok telah ada sejak dahulu dan telah diwariskan secara turun-temurun. Bagi orang Jawa, tentu tidak asing dengan jamu satu ini.
Selama pencekokan, orang tua biasanya akan memegangi anak agar tidak berontak. Sementara itu, penjual jamu akan bersiap menjejalkan racikan jamunya yang terbungkus kain ke dalam mulut anak. Hal ini tentu saja kerap membuat anak menangis. Orang Jawa meyakini tradisi ini mampu memperbaiki nafsu makan anak.
Benarkah Jamu Cekok Berkhasiat untuk Anak Susah Makan?
Racikan jamu cekok biasanya terbuat dari berbagai tanaman herbal, seperti temulawak, bratawali, temu hitam, hingga daun pepaya. Menurut doktes spesialis anak, dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A, jamu memang bisa membantu mengatasi masalah anak susah makan asal pengolahannya dengan bersih dan higienis.
Temulawak misalnya, manfaatnya sebagai perangsang nafsu makan telah terbukti secara ilmiah. Penelitian dalam jurnal Biodiversitas menyebutkan jika temulawak terbukti mampu merangsang enzim yang membuat anak merasa lapar. Rangsangan ini akan membantu memunculkan keinginan anak untuk terus makan.
Begitu juga kunyit, herbal satu ini memiliki senyawa bernama kurkumin. Kunyit menurut salah satu penelitian dalam jurnal Universitas Brawijaya, bisa mempercepat pengosongan isi lambung sehingga nafsu makan anak akan meningkat. Kunyit juga mampu meningkatkan aktivitas pada saluran pencernaan manusia karena pengeluaran empedu menjadi lancar.
Berbeda halnya dengan temu hitam, menurut Journal of Pharmacy and Technology, herbal satu ini bagus diminum tepat sebelum makan. Temu hitam bisa memicu nafsu makan lantaran senyawa minyak atsirinya yang begitu kaya. Selain itu, temu hitam juga efektif untuk melawan cacing perut yang mencuri nutrisi si anak.
Tidak Semua Anak Doyan Jamu Cekok
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, mudah diambil kesimpulan jika jamu cekok memang berkhasiat secara zat dan senyawa. Namun, pemberian cekok ternyata kurang direkomendasikan oleh dokter. Bukan karena kandungan jamunya, melainkan cara pemberiannya. Melansir dari Kumparan, dr. Elen WIjaya, Sp.A mengatakan jika orang tua perlu memahami jika jamu memiliki rasa yang cukup pahit.
Pemberian jamu cekok yang secara paksa, terkadang dapat menimbulkan trauma pada anak. Bisa-bisa, hal ini malah menyebabkan anak semakin susah makan, bahkan tersedak. Tentu, di zaman modern ini, sudah banyak solusi yang lebih baik, alih-alih memaksa anak dengan mencekoki jamu pahit. Salah satunya, dengan memberikan madu terformulasi berbagai herbal nafsu makan.
Syifa Kids Nafsu Makan adalah produk obat herbal yang memformulasikan madu dengan temulawak, kunyit, temu hitam, minyak ikan gabus, dan propolis. Bahan-bahan ini terbukti mampu memicu nafsu makan, sekaligus bisa menjadi alternatif jamu cekok untuk anak susah makan yang rasanya disukai oleh anak.
dr. Elen juga menyarankan bagi orang tua untuk mengatasi anak susah makan dari penyebabnya, seperti jadwal makan, kondisi lingkungan, serta prosedur yang tepat. Tentu saja, hal ini harus konsisten. Waktu makan anak juga lebih baik maksimal 30 menit saja. Orang tua juga harus memastikan tidak ada distraksi yang mengganggu anak saat makan, seperti mainan, TV, gadget, dan distraksi-distraksi lainnya.