Jamu dan tanaman obat adalah bagian dari warisan budaya bangsa. Sayangnya, pemanfaatannya di era modern sudah mulai terkikis lantaran minimnya minat dan edukasi pada generasi muda. Dengan mengenalkan keduanya, generasi muda dapat lebih menghargai ekosistem dan keberlanjutannya yang sangat beragam.
Generasi muda penting untuk dilibatkan dalam melestarikan budaya dan eksistensi jamu di tengah masyarakat. Upaya inilah yang dilakukan oleh Herbal Indo Utama bersama SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo di Eduwisata Kebun Herbal melalui kegiatan pengenalan tanaman obat, ragam, khasiat, serta pemanfaatannya.
Acara ini berlangsung pada Rabu (9/10/2024) lalu. Acara bertajuk “Membuka Cakrawala Alam Indonesia, Kaya Tanaman Berkhasiat Obat” ini diikuti oleh 263 siswa. Dalam sesi acara ini, siswa diajak untuk mengeksplor lebih dalam terkait jenis dan manfaat yang ada di berbagai tumbuhan obat yang ada di alam Indonesia.
Rombongan SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo tiba di Eduwisata Kebun Herbal pada pukul 10.00 setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan tujuh armada busnya. Tidak menunggu lama, kegiatan pengenalan tanaman obat langsung dimulai dengan dipandu tim ahli dari Herbal Indo Utama.
Sejak memasuki area Eduwisata Kebun Herbal, siswa sudah disambut dengan jejeran tanaman obat yang tersusun secara rapi. Taman yang asri dan lingkungan yang hijau membuat aktivitas belajar kian menyenangkan. Siswa menengok satu-persatu tanaman, mengulik khasiatnya, serta mencari tahu bagaimana penggunaannya.
Eduwisata Kebun Herbal sendiri memiliki kebun seluas 8000 meter persegi. Di sana, terdapat 140 jenis tanaman obat, 68 jenis di antaranya tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Eduwisata Kebun Herbal didesain sebagai taman yang cocok untuk belajar, lengkap dengan lahan parkir, joglo, gazebo, dan sarana penunjang lainnya.
Di Eduwisata Kebun Herbal, siswa belajar bahwa beberapa tumbuhan bukan hanya berfungsi sebagai penghias saja. Lebih dari itu, ternyata tanaman seperti jahe, kunyit, daun sirih, dan lainnya, telah digunakan selama ribuan tahun lamanya sebagai penunjang kesehatan oleh nenek moyang bangsa kita.
Mempelajari manfaat tanaman obat juga membuka mata generasi muda terhadap alternatif pengobatan yang lebih alami dan aman. Misalnya jahe, biasa digunakan untuk mengatasi masuk angin, atau temulawak yang bisa meningkatkan nafsu makan. Tanaman tersebut sangat mudah dijumpai, tetapi jarang yang diketahui khasiatnya.
Yang tidak kalah penting, acara ini juga membekali siswa cara meramu jamu yang benar dengan alat-alat sederhana. Tentu saja, dengan mengenali, menanam, dan meramu sendiri tanaman obat, siswa memperoleh keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan di kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan tanaman obat bisa jadi solusi terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama dalam mencari alternatif pengobatan alami yang terjangkau. Generasi muda yang paham manfaat tanaman obat sejak dini bisa menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan potensi tersebut di kemudian hari.