Ibu, infeksi cacing kremi memang lazim terjadi di kalangan anak usia sekolah. Bahkan, mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, sebanyak 50% anak di bawah 18 tahun pernah mengalami masalah cacingan. Namun, benarkah memakan kelapa menjadi salah satu penyebab infeksi cacing kremi itu?
Makan Kelapa Bikin Kena Infeksi Cacing Kremi?
Pakar nutrisi anak dari RSUP Dr. Soetomo, dr. Meta Hanindita, Sp.A(K) memastikan hal tersebut hanyalah mitos. Memakan kelapa, baik dalam bentuk padat atau parut, tidak menyebabkan anak terinfeksi cacing kremi. Karena bentuk cacing kremi mirip parutan kelapa, bukan berarti infeksi cacing kremi berhubungan dengan parutan kelapa.
“Kalau kelapa parutnya bersih, tidak masalah kok,” ujar dr. Meta. Cacing kremi memiliki warna dan bentuk yang serupa dengan parutan kelapa, sehingga banyak yang menganggap kelapa bisa menyebabkan infeksi cacing. Padahal, berbanding terbalik dengan itu, laman Healthline menyebut kelapa justru memiliki manfaat anti-bakteri dan anti-virus bagi tubuh.
Cacing kremi bisa hidup di dalam usus besar manusia. Oxyuris vermicularis ini sering kali akan keluar ke sekitar dubur untuk bertelur. Cacing kremi bukanlah virus atau bakteri, tetapi parasit yang bentuknya sangat kecil. Kelompok cacing ini sangat mudah berkembang biak dan mudah menular.
Infeksi cacing kremi adalah salah satu kondisi yang menular. Cacing bisa menyebar karena paparan langsung atau sentuhan dengan benda terpapar. Tak hanya makanan, cacing kremi bahkan dapat saja masuk ke dalam tubuh melalui udara. Menurut dr. Meta, untuk menghindari infeksi cacing kremi, yang terpenting adalah menjaga kebersihan.
Faktor Pemicu Infeksi Cacing Kremi
Ibu, infeksi cacing kremi bisa dialami oleh siapa saja. Namun, beberapa kondisi seperti kurang peduli kebersihan, tinggal di lingkungan kumuh, dan bergaul dengan orang yang sudah terinfeksi membuat faktor terpaparnya semakin rentan. Selain itu, cacing kremi mudah berkembang biak di tubuh manusia.
Anak-anak bisa saja terinfeksi cacing kremi saat telur cacing menempel di tangan, lalu tertelan tanpa sengaja. Kondisi ini bisa terjadi ketika anak berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi cacing, debu, mainan, dan lainnya. Telur bisa masuk ke usus, lalu menetas, hingga bertelur dan menjadi lebih banyak lagi.
Ciri-ciri anak terkena infeksi cacing kremi adalah bokong gatal-gatal. Nah, jika anak-anak menggaruk bokong, lalu menyentuh mulutnya kembali, telur akan kembali tertelan dan berkembang biak lagi. Ini akan menimbulkan siklus berulang jika ibu tidak mengatasinya segera dari sumbernya.
Mencegah dan Mengatasi Cacing Kremi
Mengingat cacing kremi adalah penyakit yang menular, penting bagi ibu untuk mencegah maupun mengatasinya. Ada beberapa gejala yang terjadi ketika anak terinfeksi cacing kremi, seperti bokong gatal, tidur gelisah, mudah marah, serta nyeri perut kambuhan. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
- Rutin bersihkan area bokong anak setiap pagi dengan sabun dan air mengalir.
- Rutin ganti pakaian untuk mencegah cacing kremi berkembang biak.
- Cuci pakaian, sprei, hingga selimut dengan air panas agar telur cacing mati.
- Jangan biarkan anak menggaruk bagian anus yang gatal.
- Selalu cuci tangan sebelum makan dan sehabis buang air besar.
Sementara untuk mengatasi cacingan, ibu bisa mencoba Syifa Kids Nafsu Makan. Produk herbal 100% bahan alam ini, selain bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, juga bisa membantu mengatasi cacingan. Selain aman, sudah terdaftar BPOM, dan berkhasiat, Syifa Kids juga punya rasa enak yang disukai anak-anak.