Tips Mencegah Anak dari Flu saat Musim Pancaroba

Napas Lega, Begini Cara Mengeluarkan Dahak pada Anak

Musim pancaroba bukan hanya identik dengan cuaca yang tidak menentu. Terkadang, masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan, atau sebaliknya, juga membawa rentetan masalah kesehatan, terlebih bagi anak-anak. Berikut adalah tips mencegah anak dari flu saat musim pancaroba!

Bagi para orang tua, menjaga kesehatan anak saat musim pancaroba bisa menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, tubuh anak masih dalam proses pembentukan sistem imun yang kuat, sehingga mereka lebih mudah terserang penyakit akibat perubahan cuaca yang ekstrem.

Tapi, mengapa sih anak-anak lebih rentan terkena flu di musim peralihan ini? Dan apa saja langkah praktis yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegahnya? Tak perlu khawatir, pada artikel ini, kita akan membahas hal tersebut secara singkat dan jelas!

Mengapa Anak Mudah Terserang Flu saat Pancaroba?

Ilustrasi Beraktivitas di Musim Pancaroba

Ibu pasti sudah paham betul dengan penyakit flu. Influenza adalah penyakit infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Flu bukan penyakit musiman, ia bisa menyerang anak kapan saja, tetapi jika kita amati dengan seksama, tren penyakit ini selama musim pancaroba cenderung meningkat, ya?

Ciri khas dari masa-masa peralihan musim adalah hawa yang tidak menentu, cuaca sering berubah tiba-tiba, hingga angin yang agaknya bertiup lebih kencang. Menurut Neha Vyas, seorang dokter spesialis keluarga dari Cleveland Clinic, perubahan ekstrem suhu udara dasarnya tidak membuat tubuh sakit.

Memang benar, musim pancaroba tidak secara langsung membuat tubuh terserang penyakit. Meski begitu, kondisi peralihan musim ini tampaknya sangat mendukung bagi virus penyebab penyakit untuk berkembang biak dan menularkan penyakit kepada anak. Berikut penjelasannya!

1. Virus Suka Cuaca Dingin dan Kering

Di musim pancaroba, udara sering kali menjadi lebih dingin dan kering, hal ini bisa kita rasakan terutama pada malam hari. Nah, kondisi inilah yang ternyata disukai oleh virus influenza. Berdasar sebuah studi dalam jurnal Viruses pada 2016, virus flu bisa lebih mudah bertahan hidup dan menyebar di lingkungan dengan suhu rendah dan kelembapan rendah.

Hal ini terjadi karena udara kering bisa mengeringkan selaput lendir di hidung dan tenggorokan anak, yang seharusnya menjadi benteng pertama pertahanan tubuh terhadap kuman. Ketika selaput lendir mengering, virus lebih mudah menembus dan menyebabkan infeksi.

2. Sistem Imunitas Menurun

Fluktuasi suhu yang drastis juga bisa melemahkan sistem imun, terutama pada anak-anak yang sistem kekebalannya belum sesempurna orang dewasa. Udara yang dingin dapat menyempitkan pembuluh darah, sehingga sel darah putih sebagai pelindung lebih lambat dalam mendeteksi dan melawan virus.

Ditambah lagi, saat peralihan musim, tubuh juga bisa menjadi lebih sensitif terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau jamur. Reaksi alergi yang terjadi bisa membagi fokus sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak optimal dalam melawan virus influenza.

3. Aktivitas Outdoor Berkurang

Ketika cuaca sering hujan atau angin kencang, anak-anak cenderung bermain di dalam rumah atau ruang tertutup lainnya. Meskipun tampak lebih aman, ternyata hal ini justru meningkatkan risiko penularan flu. Ruangan tertutup dan kurang ventilasi adalah tempat ideal bagi virus untuk berpindah dari satu orang ke orang lain.

Virus influenza bisa menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, serta melalui sentuhan tangan ke benda-benda yang sudah terkontaminasi. Terlebih, di ruangan tertutup, jika ada orang yang sudah terinfeksi, konsentrasi virus di udara bisa menjadi lebih tinggi dibanding luar ruangan.

Pertolongan Pertama saat Flu

Tips Mencegah Flu Anak saat Musim Pancaroba

Jika anak mulai menunjukkan gejala seperti bersin, batuk, hidung berair, atau demam saat musim pancaroba, penting untuk segera melakukan penanganan awal. Gejala flu biasanya baru akan muncul 1-2 hari setelah anak terpapar virus pertama kali. Gejala flu, biasanya seperti berikut!

  • Demam tinggi yang datang mendadak.
  • Hidung tersumbat atau meler berair.
  • Batuk kering.
  • Nyeri atau sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Nyeri otot atau pegal-pegal.
  • Lemas dan kehilangan energi.

Jika demikian, pastikan anak mendapatkan cukup istirahat dan jangan paksa untuk bermain atau melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh anak melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

Selain itu, penting untuk memastikan anak mengonsumsi cukup cairan, bisa dengan air putih, sup hangat, atau teh herbal ringan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Untuk meredakan gejala, orang tua bisa memberinya obat flu. Orang tua juga bisa memberi terapi alami, seperti menghirup uap hangat atau menggunakan minyak esensial.

Tips Mencegah Flu Anak saat Musim Pancaroba

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Apalagi untuk flu, menjaga daya tahan tubuh anak supaya tetap prima sangatlah penting. Berikut adalah beberapa tips ampuh bagi anak untuk mencegah serangan penyakit flu saat pancaroba.

  • Perkuat imunitas dari dalam tubuh dengan cara memberi asupan makanan seperti buah yang kaya vitamin C, daging-dagingan yang kaya zat besi dan vitamin B12, serta makanan berprotein tinggi semisal tahu, tempe, ikan, telur, hingga kacang-kacangan.
  • Minum air putih yang cukup membantu menghidrasi tubuh, menjaga kelembapan saluran pernapasan, dan memperlancar detoksifikasi virus influenza secara alami.
  • Waktu tidur yang cukup, anak-anak idealnya tidur antara 9-11 jam per hari tergantung usia. Waktu tidur yang cukup sangat penting bagi regenerasi sel dan sistem kekebalan.
  • Tetap berolahraga ringan, seperti jalan pagi, bermain sepeda, atau senam kecil di rumah agar sirkulasi darah lancar dan tubuh tetap fit, meskipun cuaca kurang bersahabat.
  • Ajarkan anak pentingnya mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah dari luar rumah. Hindari juga kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan kotor.
  • Jika anak menunjukkan gejala batuk atau pilek, kenakan masker untuk mencegah penularan ke anggota keluarga lain. Masker juga penting digunakan saat anak berada di ruang publik.

Kuncinya adalah menjaga daya tahan tubuh tetap optimal melalui asupan bergizi, istirahat cukup, kebersihan, serta mengenali gejala flu sejak awal. Jangan lupa, konsultasikan ke dokter jika gejala tak kunjung membaik. Ibu juga bisa menyiapkan Syifa Kids Fluba sejak awal untuk berjaga-jaga ketika anak terserang flu.

Syifa Kids Fluba adalah formulasi herbal yang baik untuk meredakan gejala flu anak. Diramu dari Curcuma xanthorrhiza, Kaemferia galanga, Cinnamomum burmanii, Clerodendrum serratum, hingga propolis, Syifa Kids Fluba terbukti menjadi agen anti-bakteri, penguat daya tahan tubuh, peluruh lendir pernapasan, hingga penangkal radikal bebas yang efektif.

Syifa Kids Fluba Kemasan

BELI SEKARANG

Cari Apa?