Memasuki usia golden age, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu cara ibu untuk mendukungnya adalah dengan memberikan asupan sayuran. Tidak mudah memang, tapi ada banyak cara bagi ibu untuk mengatasi masalah anak yang susah untuk makan asupan sayur.
Tidak sedikit ibu yang kewalahan dalam mengatasi anak yang susah makan sayur. Anak memang cenderung pilih-pilih makanan dan bagi ibu, menghadapinya adalah sebuah tantangan tersendiri. Tak jarang, meja makan berakhir menjadi medan tempur, anak terus-menerus menolak, repot ya?
Tapi mau bagaimana lagi, ibu memegang konsekuensi yang besar. Anak yang pilih-pilih makanan, bisa saja akan terganggu keseimbangan pola makannya. Terlebih, jika asupan makanan rutin anak ternyata kurang bernutrisi. Untuk itu, mutlak penting bagi ibu untuk mengatasi masalah tersebut!
Cara Mengatasi Anak Susah Makan Sayur
Anak-anak memang cenderung memiliki sensitivitas inderawi dan temperamen yang tinggi. Jadi, ibu harus maklum jika anak suka pilih-pilih makanan. Sensitivitas ini bisa membuat anak lebih peka terhadap rasa, tekstur, warna, bahkan bentuk makanan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan!
1. Tambahkan Mentega
Bagi indera perasa anak yang masih sensitif, sayuran mungkin terasa agak pahit. Karena itu, jika anak ibu menolak sayuran, itu memang sudah menjadi insting mereka. Ibu bisa mencoba memasaknya dengan mentega agar lebih lezat dan menarik. Mentega juga bergizi, memiliki vitamin A, E, dan D3 kok!
2. Cari Sayuran Favorit Anak
Pilihan sayuran terlalu banyak, untuk itu ibu harus bisa mencermati sayuran apa saja yang menjadi favorit anak. Jika perlu, catat dalam daftar dan sajikan secara bergantian setiap hari agar anak tidak bosan. Jika ibu perlu saran, mungkin wortel, kentang, dan kacang bisa menjadi pilihan. Sayuran tersebut rasanya manis!
3. Pilih Sayuran Segar
Semakin segar kondisi sayuran, akan semakin nikmat pula rasanya. Yang terbaik adalah memasaknya sekejap setelah ibu membelinya. Menyimpan sayuran, semisal menggunakan kulkas dalam waktu yang lama bisa mengurangi kesegarannya. Selain tak enak, sayur layu tentu terlihat kurang menarik bagi anak!
4. Kreasikan Penyajian
Terdapat istilah bahwa kita makan dengan mata sebelum dengan mulut. Ibu sebagai orang dewasa mungkin tidak terlalu mempermasalahkan tampilan makanan. Namun, anak bisa sangat kritis terkait penyajiannya. Sensor anak mempersepsikan bentuk sedemikian rupa agar bisa terfokus pada komponen tertentu.
Untuk itu, usahakan beri kesan yang menyenangkan kepada anak soal sayuran. Caranya banyak, bisa dengan bentuk wadah yang lucu, penyajian yang menarik, dan sejenisnya. Bisa juga dengan memilih lebih awal sayuran warna-warni dengan rasa manis yang lebih anak suka. Menarik bukan?
5. Jadikan Menu Pembuka
Saat anak lapar, stimulasi selera anak akan lebih terbuka. Anak mungkin akan lebih toleran dengan sayur yang mereka santap ketika lapar. Rasa lapar juga bisa menurunkan risiko anak untuk menolak sayuran. Untuk itu, menjadikan sayuran sebagai menu pembuka adalah cara yang cerdik untuk ibu.
Bahaya Kurang Sayuran pada Anak
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pilih-pilih makanan adalah fase normal dalam pertumbuhan seorang anak. Jadi, ibu tidak perlu khawatir secara berlebihan. Namun demikian, pengamatan perlu ibu lakukan secara berkesinambungan untuk nantinya bisa diambil langkah preventif dan solusinya.
Untuk mendukung pertumbuhan anak, penting untuk memberinya nutrisi yang seimbang. Meski fase tersebut normal, jika ibu tidak melakukan pencegahan, anak berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan berat badan. Pola makan anak akan berpengaruh pada selera makannya di masa depan, sayur adalah asupan kaya vitamin dan antioksidan yang tentunya harus dibiasakan.
Penutup
Mengatasi anak yang susah makan sayur akan mendukung periode emasnya. Pertumbuhan anak pada masa ini sangat cepat, termasuk otaknya, jika terjadi kekurangan nutrisi tentu akan berakibat pada perkembangan yang tidak optimal yang akan berpengaruh pada kemampuan seluruh tubuh.
Syifa Kids Nafsu Makan adalah herbal 100% bahan alam yang terformulasi secara khusus untuk meningkatkan nafsu makan, mencegah, hingga mengatasi cacingan. Terbuat dari madu, Curcuma domestica, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma aeruginosa, Channa striata, dan propolis terbukti bisa merangsang sistem pencernaan, nafsu makan, hingga mendukung nutrisi yang baik.