Waspada Penyakit Menular Hewan Kurban saat Idul Adha

Waspada Penyakit Menular Hewan Kurban saat Idul Adha

Pada Hari Raya Idul Adha yang akan datang, masyarakat akan melaksanakan tradisi penyembelihan hewan kurban. Rukun warga, utamanya yang tinggal berdekatan, biasanya akan bergotong-royong terlibat dalam kegiatan ini. Untuk itu, ibu juga harus waspada terhadap penyakit menular dari hewan kurban.

Di tengah semarak sambutan Idul Adha, Pak Dicky Budiman, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia meminta masyarakat waspada dari potensi penyakit yang datang dari hewan kurban. Karena proses penyembelihan hewan kurban tentu menghasilkan banyak kontak manusia terhadap hewan ternak.

Melansir dari laman Tempo, Pak Dicky menuturkan, faktor kebersihan dan kesehatan hewan kurban sangat penting diperhatikan untuk mencegah risiko penyakit menular dari hewan ke manusia. Beliau memaparkan beragam penyakit zoonosis yang bila menginfeksi manusia bisa berakibat sangat fatal.

Macam Penyakit Menular Hewan Kurban

Penyakit Menular dari Hewan Kurban

Zoonosis adalah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia, atau sebaliknya. Rentang umur anak-anak, rentan terhadap penyakit ini. Mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur, hingga parasit, seperti cacing dan protozoa bisa dengan mudah menginfeksi. Apa saja penyakit-penyakit tersebut?

1. Anthraks

Penyakit ini juga populer dengan nama radang paru-paru pada sapi gila. Bakteri Bacillus anthracis adalah penyebab infeksi penyakit ini. Anthraks bisa dengan mudah menular melalui kontak fisik pada daging, darah, dan kulit hewan. Jika hewan terdiagnosis tidak sehat, ada baiknya batasi kontak dengannya.

Mengutip dari laman Alodokter, gejala dari infeksi ini meliputi demam, bisul kulit, hingga masalah pada pernapasan. Bahkan, pada awalnya, gejala yang muncul tidak selalu spesifik. Namun lebih ke gejala penyakit biasa, seperti demam, lemas, dan nyeri otot, lalu berkembang menjadi infeksi serius.

2. Brucellosis

Bakteri Brucella biasanya menyerang hewan ternak, seperti sapi dan kambing. Saat manusia memakan daging yang terkontaminasi bakteri tersebut, akan menyebabkan infeksi dengan gejala, seperti nyeri perut, nyeri otot, demam, lemas, nafsu makan menurun, hingga keluar keringat pada malam hari.

3. Leptospirosis

Penyakit menular hewan kurban ini disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini bisa menular ke manusia melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi. Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini, gejalanya bisa berupa demam, pusing, mual, diare, hingga nyeri otot.

4. Q Fever

Demam Q adalah penyakit yang bisa cukup banyak ibu jumpai di Jawa Barat. Penyakit endemik ini timbul akibat bakteri Coxiella burnetii. Demam Q bisa menular hanya dengan menghirup udara yang terkontaminasi hewan ternak berpenyakit. Penyakit ini umumnya muncul setelah 2-3 minggu infeksi.

Gejalanya pun bervariasi, mulai dari demam tinggi, nyeri otot, kelelahan, pusing, batuk kering, dan pneumonia saat kasusnya parah. Hewan ternak biasanya mengeluarkan bakteri melalui urine hingga feses, dan saat mengering, bakteri tersebut akan mengapung di udara bersama debu-debu kandang.

Mencegah Penyakit Menular dari Hewan Kurban

Daging

Untuk menghindari risiko penyakit menular tersebut, Pak Dicky sendiri meminta masyarakat untuk lebih jeli ketika memilih hewan kurban. Menurut beliau, kondisi fisik hewan dapat menggambarkan tingkat kesehatannya. Misalnya tidak lesu, bulu bersih, tidak ada luka, borok, atau penyakit kulit.

Selain itu, kondisi kesehatan juga bisa dilihat melalui pernapasannya. Menurut Pak Dicky, hewan ternak yang memiliki gejala batuk atau berlendir di hidung wajib untuk dicurigai. Mata hewan juga harus bersih dan cerah. Gusi hewan yang sehat juga berwarna merah muda tanpa ada bengkak.

Pencegahan dari Diri Sendiri

Menjelang Idul Adha, tentunya berbagai aktivitas terkait hewan kurban akan semakin ramai. Pada suasana gembira ini, penting untuk tetap waspada dengan risiko penularan penyakitnya. Seperti hindari kontak dengan hewan sakit, mencuci tangan, dan gunakan alas kaki sebelum penyembelihan.

Adapun saat penyembelihan, pastikan anak-anak berada di tempat yang aman jika ikut menyaksikan. Perhatikan juga kebersihan tangan, jangan biarkan ia memegang peralatan bekas menyembelih. Dan untuk ibu, pastikan untuk memasak daging dengan sempurna agar semua bakteri dan parasitnya terbunuh.

Salah satu cara ampuh untuk melindungi anak dari penyakit adalah dengan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Syifa Kids Propolis adalah herbal 100% bahan alam yang terformulasi secara khusus untuk memelihara imunitas tubuh. Terbuat dari propolis, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica, dan madu yang berkhasiat menangkis infeksi penyakit dari tubuh anak.

Syifa Kids Propolis

BELI SEKARANG

Cari Apa?